TAHAP rehabilitasi dan rekontruksi yang dijalankan pascabencana gempa, tsunami, dan likuifaksi di Palu, Sigi, dan Donggala (Pasigala) Sulawesi Tengah dinilai gagal. Direktur Celebes Bergerak Adriansa Manu mengatakan, secara formal pascabencana, khususnya rehap-rekon di
HUNTAP yang diperuntukan untuk korban bencana gempa bumi dan tsunami 28 september 2018 di Kelurahan Labuan Bajo, Kelurahan Boya dan Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala sepertinya masih jauh dari harapan warga.
TRIBUNPALU.COM, PALU – Bencana gempa, tsunami dan likuifaksi Sulawesi Tengah sudah berlalu dua tahun delapan bulan. Selama itu pula, sebagian warga terdampak bencana belum merasakan kesejahteraan secara utuh. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Oleh: Widhyanto Muttaqien, Akademisi P4W LPPM IPB RTRW Kota Palu akan disahkan dalam beberapa saat ke depan. Sementara Bencana 2018 masih membayang di pikiran dan benak semua pemangku kepentingan. Maka RTRW yang diklaim
PALU, Manager Advokasi dan Kampaye Celebes Bergerak, Freddyanto Onora meminta DPR Kota Palu untuk menunda pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Palu. Hal tersebut disampaikan Freddy dalam Diskusi
Bencana 28 september 2018 silam di PADAGIMO memberi pelajaran besar untuk kembali merencanakan pembangunan yang sensitif terhadap mitigasi bencana guna menghidari resiko berulang yang menelan korban jiwa. Kejadian-kejadian serupa telah menjadi ‘warning’ bahwa