Sulteng Bergerak-Suara Dari Dalam Huntara
Saat ini penyintas Gempa Bumi, Likuifaksi dan Tsunami pada 28 September 2018 sudah memasuki bulan ke-24 atau kurang lebih 680 hari pasca benca, namun ironisnya mereka masih berada di Huntara dan Tenda Darurat, belum lagi berbagai Dana Kebencanaan yang harusnya sudah disalurkan sejak masa Rehab-Rekon oleh Pemerintah Pusat belum tersalurkan kepada penyintas.
Kondisi ini sangat memprihatinkan, para penyintas seperti terabaikan hak-haknya. Keluh kesah mereka seperti hanya jadi angin lalu di media dan konran-koran berita, kita semua khawatir lambat laun permasalahan ini akan tenggelam dari ruang diskusi, jika ini terjadi jelas akan banyak masalah yang menguap ke udara tanpa penyelesaian, termasuk dana kebencanaan yang tidak tersalurkan dengan baik sampai saat ini.
Saat ini penyintas sedang dikepung masalah baru yaitu pandemi Covid-19, yang secara langsung mengancam kesehatan dan mata pencahariaan mereka pasca bencana, seperti sebuah pepatah mengatakan “sudah jatuh terimpa tangga”, belum kelar persoalan bencana 28 September 2018 mereka kini dipaksa harus siap menghadapi bencana baru non-fisik.
Oleh karena itu, Sulteng Bergerak akan menyelenggarakan Dialog di TVRI dalam rangka mengajak masyarakat luas untuk mengetahui secara utuh kompleksitas masalah penyintas pasca bencana di Sulawesi Tengah. Dengan melihat dan mendengar secara langsung keluhan penyintas yang sejak bencana terjadi sudah semakin sangat memprihatinkan sampai saat ini. Dialog Khusus Bersama Penyintas dengan topik “Suara dari dalam Huntara ; Penangnan Pasca Bencana 28 September 2018 di Padagimo, Sulawesi Tengah.